Daftar Isi

Karakteristik Lembaran yang Dijadikan Sebagai Acuan Perbaikan Kualitas Kertas

Menurut Berita Selulosa Vol. 42 (2007:3) karakteristik lembaran yang dijadikan sebagai acuan perbaikan kualitas kertas antara lain, 
  1. formasi, merupakan salah satu ukuran ketidakseragaman distribusi serat dalam lembaran kertas yang dinyatakan dalam satuan indeks ketidakseragaman (NUI: nonuniformity index). Semakin baik tingkat distribusi serat yang membangun lembaran kertas (formasi semakin baik atau NUI semakin kecil) akan berpenngaruh terhadap perbaikan hampir seluruh sifat kertas.
  2. Derajat putih, memiliki kaitan yang erat dengan formasi. Semakin baik formasi lembaran maka cahaya yang dihamburkan akan lebih banyak dan hal ini dapat meningkatkan derajat putih kertas. 
  3. Opasitas, merupakan salah satu parameter penting terutama untuk kertas yang akan dicetak/ditulis pada kedua permukaannya agar tidak tembus pandang. Selain gramatur, opasitas dapat dipengaruhi oleh bahan pengisi dan tingkat penggilingan yang diberikan. Penggilingan dapat meningkatkan luas permukaan total serat sehingga dapat memantulkan cahaya lebih banyak. Jika ini dapat tercapai, dikatakan opasitas lembaran meningkat.
  4. Porositas, merupakan indikasi kemampuan kertas untuk dapat ditembus oleh udara yang dilewatkan tegak lurus pada permukaannya. Porositas juga menggambarkan adanya ruang-ruang kosong dalam lembaran kertas. Makin rapat ikatan antar serat makin sedikit ruang kosong dan makin rendah porositas.
  5. Indeks tarik. Ketahanan tarik dipengaruhi oleh jumlah ikatan antar serat, kualitas serat, panjang serat, serta kandungan serat halus (fines). Penggilingan merupakan operasi kunci yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pencapaian kekuatan kertas. Untuk melihat pengaruh penggilingan terhadap perubahan kualitas serat pada lembaran tanpa dipengaruhi oleh jumlah serat, biasanya nilai ketahanan tarik dibagi dengan gramatur dan hasilnya dinyatakan sebagai indeks tarik.
  6. Indeks sobek. Ketahanan sobek ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya panjang serat, kekuatan serat, kualitas ikatan antar serat dan/atau tingkat orientasi serat yang membangun lembaran kertas. Proses penggilingan merubah panjang dan kualitas ikatan antar serat, sedangkan mekanisme pembentukan lembaran memengeruhi tingkat orientasi serat pada lembaran. Disisi lain, penggilingan juga dapat meningkatkan fleksibilitas serat. Kertas yang dibuat dari serat yang lebih fleksibel akan memiliki ketahanan sobek lebih tinggi dibanding kertas yang lebih kaku. Hal ini dikarenakan selama aksi penyobekan hampir semua serat terlibat didalam menahan gaya penyobekan.

2 komentar:

Fauzi Cikal Antariksa mengatakan...

lanjutkan bang,, ane juga mau post nanti terkait pulp :)

Unknown mengatakan...

keren keren keren

Posting Komentar