Teknik Ketapel
Pada awalnya mahkota bunga menahan benang sari yang berisi tepung sari dalam keadaan menekuk dalam kuncupnya. Mungkin bentuknya seperti ketapel perang dijaman pertengahan yang ujungnya diisi batu kemudian ditahan oleh berberapa orang sebelum ditembakkan. Saat ada rangsangan dari luar, mahkota bunga berwarna putih yang panjangnya hanya 2 milimeter membuka secara tiba-tiba. Gerakan tersebut merangsang empat benang sari yang tadinya menekuk untuk bergerak cepat dan menebarkan benang sari ke udara. Sistem yang sangat hebat bekerja dengan perubahan tegangan sel yang hanya membutuhkan sedikit energy. Untuk dapat merekam gerakan yang sangat cepat, Joan Adward di William College, Williamstown, Massachussetts, harus menggunakan kamera yang di desain untuk merekam tes tabrakan pada 100 ribu frame per detik. “ Dengan percepatan 2.400 meter per detik kuadrat, gerakannya jauh lebih cepat dari gerakan kebanyakan hewan”, kata Edward. Kecepatan yang dihasilkan setinggi 2,54 cm atau satu inci. Kedengarannya biasa saja, akan tetapi dibandingkan dengan ukuran tinggi bunga yang hanya sepersepuluhnya, kemampuan bunga untuk menebarkan tepung sari sekuat anda melempar batu ke lantai enam.
Reproduksi
Para peneliti juga mengukur jarak penyebaran tepung sari yang ternyata mencapai 20 cm dari tanaman. Dengan bantuan angin, tepung sari dapat menyebar hamper satu meter. Proses tersubut penting dilakukan karena tepung sari berisi sel reproduksi jantan. Tanaman Dogwood menggunakan ketapelnya tidak hanya untuk mendorong serangga besar, seperti lebah madu atau kepik yang mendarat dipermukaan bunga, sentuhannya akan merangsang mekanisme tersebut. Dengan adanya dorongan, semakin banyak tepung sari yang mungkin menempel ke tubuh serangga. Semakin banyk pula sel reproduksi jantan yang dapat disebarkan oleh serangga dari satu bunga ke bunga yang lainnya. Sehingga kemungkinan terjadinya pembuahan semakin besar.
0 komentar:
Posting Komentar