Daftar Isi

Varises, Imbas dari Gaya Hidup Barat

Varises atau varicose vains tampak seperti benang tebal, berwarna biru yang merayap naik sampai ke betis. Varises diakibatkan pembuluh darah kaki yang melebar karena tekanan darah sehingga fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan pembuluh darah menjadi kelihatan.

Walaupun varises lebih lazim dialami kaum perempuan, antara 10-50 % laki-laki dewasa dapat mengalami varises pada kaki bagian bawah mereka. Secara kosmetik, varises pada laki-laki tidak terlalu menjadi masalah dibandingkan kaum perempuan. Mudah bagi laki-laki menyembunyikannya. Akan tetapi, secara medis varises dapat menjadi sumber rasa tidak nyaman dan sakit bagi siapapun yang memilikinya.

Ketika sedang bengkak, kaki bias terasa berat sampai membuat anda sulit melangkah. Pada malam hari, varises dapat menyebabkan kaki terasa kram atau pegalsehingga mengganggu tidur kamu. Bahkan ada pula yang terasa gatal & perih. Meskipun jarang, varises dapat mengindikasikan adanya penggumpalan darah pada vena kaki yang tidak kelihatan.

Apa penyebab varises?
Hal yang pertama perlu kamu selidiki adalah gen kamu. Kamu dapat mewarisi kecenderungan untuk mendapatkan varises baik dari pihak ayah maupun ibu. Jika kamu merokok, varises lebih mungkin merayapi kakimu, karena merokok mempengaruhi aliran darah dengan mengganggu pengaturan fibrin, yaitu protein penggumpal darah.

Penambahan berat badan beberapa kilogram tidak berpengaruh langsung terhadap varises. Namun demikian, jika kelebihan berat badan kamu lebih dari 20% berat badan ideal, peluangmu untuk mendapatkan varises meningkat.

Sayangnya beberapa kebiasaan hidup sehat juga dapat mempengaruhi varises. Jika kamu bangga dengan kemampuan angkat berat dan rajin sekali berlatih, vena-mu dapat mekar. Begitu juga berlari-lari diatas permukaan yang keras dapat mempercepat kemunculan varises.

Pengaruh gaya hidup.
Ada beberapa bukti bahwa varises juga disebabkan oleh gaya hidup barat. Glenn Geelhoed, M.D, profesor di George Washington University Medical Center, Washington DC, telah menemukan bahwa varises dahulu hampir tidak pernah ditemukan di negara-negara dunia ketiga. Hal ini disebabkan pola makan mereka yang banyak mengandung serat dan tidak duduk dibelakang meja sepanjang hari. Akan tetapi, setelah budaya barat masuk ke negara dunia ketiga dan dengan bangga meniru gaya hidup barat, termasuk makan makanan miskin serat, duduk berjam-jam di depan televisi, orang dunia ketiga juga mulai mengenal varises.

Kurang serat menyebabkan sembelit, sulit buang air besar dan pada akhirnya mempengaruhi kesehatan vena. Feses orang dengan pola makan miskin serat lebih kecil dan lebih keras dibandingkan orang dengan pola makan kaya serat, kata Dr. Geelhoed. Ketika kamu sulit buang air besar, hal itu memberi tekanan tambahan pada vena rektalis sehingga berpengaruh terhadap vena pada kaki.
Baca Selengkapnya - Varises, Imbas dari Gaya Hidup Barat

Bacillus thuringiensis, Si Bakteri Pengendali Hama

Crocidolomia binotalis merupakan salah satu jenis serangga yang menimbulkan masalah penting pada tanaman kubis. Serangga ini dikenal sebagai hama yang sangat rakus. Pada tahap larva, serangga ini memakan daun-daun yang masih muda, tetapi juga dapat menyerang daun yang agak tua. Setelah itu, menuju kebagian titik tumbuh sehingga bagian titik tumbuh habis. Kerusakan yang ditimbulkannya dapat menurunkan hasil sampai 100%.

Untuk mengendalikan hama C. binotalis, pada umumnya petani kubis di Indonesia melakukan pemberantasan secara kimiawi. Petani melakukan penyemprotan dengan insektisida kimia sintetik satu kali dalam 2-3 hari. Kadang-kadang petani masih melakukan penyemprotan pada kubis yang siap dipanen, tanpa memperhatikan dampaknya terhadap konsumen dan lingkungan.

Untuk menghindari dampak negatif penggunaan insektisida tersebut, perlu terus dicari alternatif pengendaliannya. Diantaranya, pengendalian dengan menggunakan musuh alami (pengendalian secara biologi) seperti penggunaan bakteri Bacillus thuringiensis.

Apa yang menyebabkan bakteri ini dapat memberantas hama? Ternyata, menurut hasil penelitian beberapa ahli, di dalam bakteri ini terkandung suatu kristal protein yang bersifat toksin (racun). Seluruh kristal protein bakteri hanya bersifat toksik apabila termakan oleh larva serangga. Setelah masuk kedalam saluran pencernaan serangga, toksin akan menimbulkan gangguan pada berbagai fungsi metabolik dan akhirnya serangga mati. Kematian akan terjadi satu jam hingga empat atau lima hari setelah toksin masuk dalam saluran pencernaan serangga.

Tanda-tanda awal serangan bakteri pada serangga, yaitu aktifitas makan serangga menurun bahkan dapat berhenti. Serangga menjadi lemah dan kurang tangggap terhadap sentuhan. Setelah mati, serangga kelihatan berwarna coklat tua atau hitam. Kadang-kadang infeksi atau pemberian bakteri tidak mematikan larva. Larva kadang-kadang masih mampu bertahan hidup dan berhasil menjadi pupadan serangga dewasa. Akan tetapi serangga dewasa yang erbentuk biasanya berukuran kecil, cacat, masa hidupnya lebih pendek dan mandul.

Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri B. thuringiensis mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagai bioinsektisida (insektisida alami) untuk mengendalikan hama C. binotalis pada tanaman kubis.
Baca Selengkapnya - Bacillus thuringiensis, Si Bakteri Pengendali Hama

Chlorella, Makanan Tambahan yang Berguna

Sabagai salah satu jenis ganggang hijau, Chlorella memiliki kemampuan fotosintesis yang sangat baik dan efektif. Dari fotosintesis tersebut dihasilkan berbagai jenis zat yang berkualitas seperti protein dengan kandungan asam amino tinggi, lemak tak jenuh, omega-3 dan omega-5, serta sari Chlorella ( Chlorella Growth Factor-CGF) yang mampu berperan sebagai perangsang untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Disamping itu, Chlorella dapat digunakan sebagai bahan pencegah poses osteosklerosis dalam bentuk makanan obat sehingga berbagai jenis penyebab penyakit jantung pada usia lanjut dapat diatasi.

Kata Chlorella berasal dari bahasa latin “chloros” yang berarti hijau dan “ella” yang berarti kecil. Jadi, Chlorella adalah suatu sel yang sangat kecil dan berwarna hijau. Warna hijau disebabkan karena Chlorella sangat banyak mengandung klorofil.

Dengan adanya klorofil dalam jumlah besar inilah Chlorella mampu membuat proses fotsintesis secara efektif dan efisien sehingga didalam sel tubuhn banyak mengandung zat-zat berkualitas tinggi. Chlorella berasal dari ganggang hijau bersel tunghgal yang ditemukan sejak 2.500 juta tahun yang lalu.

Chlorella pertama kali ditemukan oleh Beyerink, seorang ahli mikrobiologi bekebangsaan Belanda. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, dari sekian banyak jenis Chlorella, yang memiliki kualitas paling baik adalah Chlorella pyrenoidosa. Menurut Jensen (1990), kualitas Chlorella jauh lebih baik daripada Spirulina.

Chlorella berdiameter antara 0,002-0,01 mm atau rata-rata 0.0005 mm. Meskipun ukurannya sangat kecil, nilai gizi Chlorella sangat tinggi antara lain mengandung karbohidrat 20,1%, protein 60,5%, lemak 1,1%, serat 0,2%, abu 4,6%, kalori 421 kkal/100 gr dan 5 tingkat kelembapannya 3,6%.

Apakah manfaat Chlorella untuk kesehatan?
Berdasarkan komponen penyusun tubuhnya, Chlorella memiliki 4 komponen yang masing-masing memiliki khasiat yang berbeda-beda
A. Dinding sel, berkhasiat untuk:
1. Merangsang peningkatan system kekebalan tubuh
2. Menyerap kolesterol sebagai penyebab utama tekanan darah tinggi
3. Menyerap racun
4. Merangsal produksi sel-sel kekebalan saluran pencernaan

B. Klorofil, berkhasiat untuk:
1. Menghambat pertumbuhan bakteri jahat dalam saluran pencernaan makanan
2. Bersifat deodorant sehingga dapat menghilangkan bau badan, bau mulut dan bau gas perut
3. Mempercepat proses penyembuhan luka
4. Merangsang pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis)
5. Merangsang pembentukan sel darah merah

C. Betakaroten berkhasiat untuk:
1. Mengikat zat racun
2. Merangsang kekebalan tubuh
3. Simber vitamin A

D. Sari Chlorella (Chlorella Growth Factor, CGF) berkhasiat untuk:
1. Menghambat pertumbuhan tumor ganas (kangker)
2. Meningkatkan peremajaan (regenerasi) sel-sel tubuh yang rusak
Baca Selengkapnya - Chlorella, Makanan Tambahan yang Berguna

Membedakan Pilek dan Flu

Banyak orang yang mengartikan pilek yang parah sebagai flu atau influenza. Pilek dan flu sama-sama disebabkan oleh virus. Terdapat sekitar 200 jenis virus yang dapat menyebabkan gejala pilek. Sekali terkena virus pilek tertentu, tubuh akan memproduksi antibodi khusus yang membantu mencegah virus yang berhubungan dekat tapi tidak efektif mencegah strain lain yang juga penyebab gejala pilek. Virus pilek sangat menular. Rata-rata orang dewasa menderita pilek 2-3 kali setahun. Anak-anak lebih sering yaitu 6 kali atau lebih dalam setahun.

Flu adalah infeksi serius yang biasanya mempengaruhi saluran pernapasan atas. Gejalanya sama dengan pilek, tetapi lebih parah. Biasanya orang yang terkena flu akan merasa sehat dalam waktu 7-10 hari. Akan tetapi, dalam kasus tertentu ada yang berkembang menjadi penyakit komplikasi, antara lain pneumonia, inflamasi jantung, bahkan toxic shock syndrome (sejenis keracunan darah). Orang-orang tertentu lebih beresiko komplikasi yang disebabkan flu disbanding yang lainnya, yaitu orang yang berusia diatas 65 tahun, orang yang tinggal dirumah tempat virus tersebar dengan cepat, para penderita penyakit paru-paru kronik, penyakit jantung atau ginjal, penyakit diabetes, atau orang yang imunitasnya lemah. Kelompok rentan ini harus mendapatkan vaksinasi untuk influenza dan vaksinasi sejenis bakteri serius yang disebut Pneumococcal pneumonia.

Pemberian antibiotika saat flu atau pilek.
Antibiotika membunuh atau melumpuhkan bakteri dengan 2 cara utama, yaitu dengan membuat lubang pada dinding sel bakteri sehingga bakteri menghisap sangat banyak air dan kemudian sel pecah. Penisilin dan cephalosporins bekerja dengan cara ini. Atau dengan cara kerja seperti tatracyclines, yaitu menghambat produksi protein di dalam bakteri sehingga berhenti tumbuh dam tidak dapat berkembang biak (bereproduksi). Antibiotika tidak dapat membunuh virus karena virus tidak mempunyai dinding sel & tidak memporoduksi protein sendiri. Virus membajak sel-sel manusia uintuk membuat protein bagi mereka. Jika kamu pilek atau flu, jangan minta dokter untuk memberikan resep obat antibiotika. Keduanya disebabkan oleh virus sehingga tidak bias diatasi dengan obat antibiotika. Antibiotika membunuh bakteri jahat tetapi juga membuat bakteri baik ikut terbunuh. Jika kamu memerlukan antibiotika, minumlah suplemen probiotik yang mengandung bakteri pencernaan yang ramah. Suplemen probiotik ini sudah banyak dijual dipasaran.
Baca Selengkapnya - Membedakan Pilek dan Flu