Daftar Isi

Cara Belajar Agar Tidak Mudah Lupa

Kesempatan belajar adalah kesempatan memahami. Ketika ada waktu yang digunakan untuk mengkonsolidasikan apa yang telah dipelajari, tentunya harus ada juga waktu untuk penyimpanan (retensi). Terkadang kita sibuk menyusun pikiran-pikiran, melakukan kerja keras dalam belajar tapi gagal dalam menyimpan hasil kerja keras kita. Semuanya seakan berlalu begitu saja. Hasil belajar pun hilang. Maka dari itu siswa harus diberi kesempatan menyimpan apa yang dipelajari. Pengalaman belajar akan diingat ketika ada kesempaan merefleksikannya dan memberikan hasil akhir emosional.

Ibarat hidangan, refleksi adalah "Makanan Pencuci Mulut" sebagai tindakan penuh arti dari penutupan pembejalaran. Ada beberapa kategori yang membuat belajar tidak mudah lupa:
1. Review, bagian ini berkaitan dengan mengingat ulang, melatih ulang, menyimpan ulang, dan penyegaran ulang.
2. Penilaian diri, bagian ini berkaitan dengan evaluasi sampai sejauh mana keterukuran belajar yang telah dicapai.
3. Perencanaan, bagian ini berkaitan dengan cara-cara mempertimbangkan apa yang akan dilakukan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukan.
4. Sentimen akhir, bagian ini berkaitan dengan penyelarasan situasi dan kondisi dalam dinamika dan mekanisme pembelajaran.
Baca Selengkapnya - Cara Belajar Agar Tidak Mudah Lupa

Konsep Belajar Aktif

Apa yang diajarkan kepada siswa dengan sangat cepat terkadang berdampak beda. Siswa bahkan akan lebih cepat melupakan apa yang telah diajarkan kepada mereka. Pembelajaran pasif tak akan mampu menuju makna belajar yang sebenarnya, apalagi tahan lama. Ada beberapa alasan mengapa beberapa siswa cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu alasan yang menarik adalah perbedaan tingkat kecepatan bicara pengajar dengan tingkat kecepatan siswa mendengarkan.

Kita kutip pernyataan Confusius sebagai konsep pembelajaran aktif:
What I hear, I forget (apa yang saya dengar, saya lupa)
What I see, I remember (apa yang saya lihat, saya ingat)
What I do, I understand (apa yang saya lakukan, saya mengerti)

Tiga pernyataan sederhana ini menjadi bobot penting belajar aktif. Pernyataan Confusius dimodifikasi dan diperluas oleh Mel Silberman menjadi apa yang disebut paham belajar aktif:
What I hear, I forget (apa yang saya dengar, saya lupa)
What I hear and see, I begin to understand (apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit)
What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill (apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan, saya mendapat pengetahuan dan ketrampilan)
What I teach to another, I master (apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya)
Baca Selengkapnya - Konsep Belajar Aktif

Bijaklah Dalam ber-Internet


Perkembangan dunia teknologi kian hari kian bertambah pesat. Salah satu contohnya adalah dunia Internet yang sekarang ini kian menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Pada era sekarang ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal dunia Internet. Hampir semua orang orang di Indonesia bahkan diseluruh dunia sudah menjadi bagian dan terkoneksi secara langsung dengan Dunia Tanpa Batas itu.


Perkembangan Internet didunia bukan tanpa sisi negatif. Meskipun sebagian orang menggunakan Internet untuk hal-hal yang positif, namun tak jarang juga banyak yang menggunakannya untuk hal-hal yang negatif.


Tentu masih segar dalam ingatan kita tentang merebaknya video asusila Ariel yang beredar didunia maya. Tentu dengan beredarnya video itu akan merusak moral manusia khususnya para generasi muda.

Internet memang memberikan kebebasan bagi para penggunanya, tapi jangan jadikan kebebasan itu untuk melakukan hal-hal yang bersifat Negatif. Sebagai pengguna yang bijak, kita harus menggunakan Internet dengan sebaik-baiknya dalam hal-hal yang bersifat positif. Jika prosesor Intel mempunyai semboyan "Intel Inside" pada komputer yang memakai prosesornya, maka kita juga harus memiliki semboyan "Iman Inside" agar kita selalu waspada dalam menggunakan Internet dan tidak menggunakan Internet untuk hal-hal yang negatif.

Semoga bisa menjadi Inspirasi... ^_^
Baca Selengkapnya - Bijaklah Dalam ber-Internet

Sudahkah Kita Menjadi Pelajar yang Baik?

Jika kita ditanya, "Apa tugas seorang pelajar?" pasti kita akan menjawab "Belajar". Tapi sebagai seorang pelajar, sudah sadarkah kita dengan jawaban tersebut...??? Jawabannya pasti belum. Kenapa...??? Karena sebagai seorang pelajar kita sering kali lalai dan meninggalkan kewajiban tersebut.

Bukannya belajar, kita justru sering menghabiskan waktu untuk bermain dan bermalas-malasan sehingga lupa akan kewajiban kita sebagai seorang pelajar. Mengapa sulit rasanya bagi kita untuk belajar...??? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Sudah saatnya kita untuk mengoreksi diri apakah kita sudah melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang pelajar atau belum. Jika kita merasa kewajiban kita sebagai seorang pelajar belum terlaksana dengan baik, sudah saatnya kita untuk merubah itu semua. Karena, kapan lagi kita mulai bisa untuk merubah itu semua kalau bukan dari sekarang.


Sudah saatnya bagi kita untuk menjalankan tugas dan kewajiban kita sebagai pelajar dengan baik. Jika kita sudah melaksanakan kewajiban kita dengan baik, niscaya kita akan menjadi seorang pelajar yang penuh dengan prestasi. Jika kita berprestasi, bukan hanya kita yang bangga tapi orang tua, guru, teman, tetangga, bahkan negara pun akan bangga kepada karena memiliki anak bangsa yang berprestasi. Untuk itu marilah kita bersama-sama melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang pelajar dengan baik.
Baca Selengkapnya - Sudahkah Kita Menjadi Pelajar yang Baik?