Kesempatan belajar adalah kesempatan memahami. Ketika ada waktu yang digunakan untuk mengkonsolidasikan apa yang telah dipelajari, tentunya harus ada juga waktu untuk penyimpanan (retensi). Terkadang kita sibuk menyusun pikiran-pikiran, melakukan kerja keras dalam belajar tapi gagal dalam menyimpan hasil kerja keras kita. Semuanya seakan berlalu begitu saja. Hasil belajar pun hilang. Maka dari itu siswa harus diberi kesempatan menyimpan apa yang dipelajari. Pengalaman belajar akan diingat ketika ada kesempaan merefleksikannya dan memberikan hasil akhir emosional.
Ibarat hidangan, refleksi adalah "Makanan Pencuci Mulut" sebagai tindakan penuh arti dari penutupan pembejalaran. Ada beberapa kategori yang membuat belajar tidak mudah lupa:
1. Review, bagian ini berkaitan dengan mengingat ulang, melatih ulang, menyimpan ulang, dan penyegaran ulang.
2. Penilaian diri, bagian ini berkaitan dengan evaluasi sampai sejauh mana keterukuran belajar yang telah dicapai.
3. Perencanaan, bagian ini berkaitan dengan cara-cara mempertimbangkan apa yang akan dilakukan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukan.
4. Sentimen akhir, bagian ini berkaitan dengan penyelarasan situasi dan kondisi dalam dinamika dan mekanisme pembelajaran.
Ibarat hidangan, refleksi adalah "Makanan Pencuci Mulut" sebagai tindakan penuh arti dari penutupan pembejalaran. Ada beberapa kategori yang membuat belajar tidak mudah lupa:
1. Review, bagian ini berkaitan dengan mengingat ulang, melatih ulang, menyimpan ulang, dan penyegaran ulang.
2. Penilaian diri, bagian ini berkaitan dengan evaluasi sampai sejauh mana keterukuran belajar yang telah dicapai.
3. Perencanaan, bagian ini berkaitan dengan cara-cara mempertimbangkan apa yang akan dilakukan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukan.
4. Sentimen akhir, bagian ini berkaitan dengan penyelarasan situasi dan kondisi dalam dinamika dan mekanisme pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar